Minggu, 16 Mei 2010

ASUHAN KEPERAWATAN SINUSITIS

ASUHAN KEPERAWATAN SINUSITIS
DEFINISI :


Sinusitis adalah : merupakan penyakit infeksi sinus
yang disebabkan oleh kuman atau virus.
ETIOLOGI

a. Rinogen

Obstruksi dari ostium Sinus (maksilaris/paranasalis)
yang disebabkan oleh :

• Rinitis Akut (influenza)

• Polip, septum deviasi


b. Dentogen

Penjalaran infeksidari gigi geraham atas

Kuman penyebab :

- Streptococcus pneumoniae

- Hamophilus influenza

- Steptococcus viridans


- Staphylococcus aureus

- Branchamella catarhatis

asuhan keperawatan pada penyakit tht sinusitis oma omk otitis media kronis akut
GEJALA KLINIS :

a. Febris, filek kental, berbau, bisa bercampur darah

b. Nyeri :

- Pipi : biasanya unilateral


- Kepala : biasanya homolateral, terutama pada sorehari

- Gigi (geraham atas) homolateral.

c. Hidung :

- buntu homolateral

- Suara bindeng.

CARA PEMERIKSAAN


a. Rinoskopi anterior :

- Mukosa merah

- Mukosa bengkak

- Mukopus di meatus medius.

b. Rinoskopi postorior

- mukopus nasofaring.


c. Nyeri tekan pipi yang sakit.

d. Transiluminasi : kesuraman pada ssisi yang sakit.

e. X Foto sinus paranasalis

- Kesuraman

- Gambaran “airfluidlevel”

- Penebalan mukosa


PENATALAKSANAAN :

a. Drainage

- Medical :

* Dekongestan lokal : efedrin 1%(dewasa) ½%(anak)

* Dekongestan oral :Psedo efedrin 3 X 60 mg

- Surgikal : irigasi sinus maksilaris.


b. antibiotik diberikan dalam 5-7 hari (untk akut) yaitu
:

- ampisilin 4 X 500 mg

- amoksilin 3 x 500 mg

- Sulfametaksol=TMP (800/60) 2 x 1tablet

- Diksisiklin 100 mg/hari.

c. Simtomatik


- parasetamol., metampiron 3 x 500 mg.

d. Untuk kromis adalah :

- Cabut geraham atas bila penyebab dentogen

- Irigasi 1 x setiap minggu ( 10-20)

- Operasi Cadwell Luc bila degenerasi mukosa ireversibel
(biopsi)

TINJAUAN KEPERAWATAN


PENGKAJIAN :

1. Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa,
pendidikan, pekerjaan,,

2. Riwayat Penyakit sekarang :

3. Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh nyeri
kepala sinus, tenggorokan.

4. Riwayat penyakit dahulu :

- Pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan
hidung atau trauma


- Pernah mempunyai riwayat penyakit THT

- Pernah menedrita sakit gigi geraham

5. Riwayat keluarga : Adakah
penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu
yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.

6. Riwayat spikososial

a. Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih0

b. Interpersonal : hubungan dengan orang lain.

7. Pola fungsi kesehatan


a. Pola persepsi dan tata laksanahidup sehat

- Untuk mengurangi flu biasanya klien menkonsumsi obat
tanpa memperhatikan efek samping

b. Pola nutrisi dan metabolisme :

- biasanya nafsumakan klien berkurang karena terjadi
gangguan pada hidung

c. Pola istirahat dan tidur

- selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat
karena klien sering pilek


d. Pola Persepsi dan konsep diri

- klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan
konsepdiri menurun

e. Pola sensorik

- daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu
akibat pilek terus menerus (baik purulen , serous, mukopurulen).

8. Pemeriksaan fisik

a. status kesehatan umum : keadaan umum , tanda viotal,
kesadaran.


b. Pemeriksaan fisik data focus hidung : nyeri tekan
pada sinus, rinuskopi (mukosa merah dan bengkak).

Data subyektif :

1. Observasi nares :

a. Riwayat bernafas melalui mulut, kapan, onset, frekwensinya

b. Riwayat pembedahan hidung atau trauma

c. Penggunaan obat tetes atau semprot hidung : jenis,
jumlah, frekwensinyya , lamanya.


2. Sekret hidung :

a. warna, jumlah, konsistensi secret

b. Epistaksis

c. Ada tidaknya krusta/nyeri hidung.

3. Riwayat Sinusitis :

a. Nyeri kepala, lokasi dan beratnya

b. Hubungan sinusitis dengan musim/ cuaca.


4. Gangguan umum lainnya : kelemahan

Data Obyektif

1. Demam, drainage ada : Serous

Mukppurulen

Purulen

2. Polip mungkin timbul dan biasanya terjadi bilateral
pada hidung dan sinus yang mengalami radang ? Pucat,
Odema keluar dari hidng atau mukosa sinus


3. Kemerahan dan Odema membran mukosa

4. Pemeriksaan penunjung :

a. Kultur organisme hidung dan tenggorokan

b. Pemeriksaan rongent sinus.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri : kepala, tenggorokan , sinus berhubungan dengan
peradangan pada hidung


2. Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan klien
tentang penyakit dan prosedur tindakan medis(irigasi
sinus/operasi)

3. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan dengan
obstruksi /adnya secret yang mengental

4. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan hiidung
buntu., nyeri sekunder peradangan hidung

5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan nafus makan menurun sekunder dari
peradangan sinus

6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan bau pernafasan
dan pilek

PERENCANAAN


1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan
pada hidung

Tujuan : Nyeri klien berkurang
atau hilang

Kriteria hasil :

- Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang
atau hilang

- Klien tidak menyeringai kesakitan


INTERVENSI RASIONAL


INTERVENSI

RASIONAL
a. Kaji tingkat
nyeri klien



b. Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien
serta keluarganya



c. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi





d. Observasi tanda tanda vital dan keluhan klien




e. Kolaborasi dngan tim
medis :

1) Terapi konservatif :

- obat Acetaminopen; Aspirin, dekongestan hidung

- Drainase sinus


2) Pembedahan :

- Irigasi Antral :

Untuk sinusitis maksilaris

- Operasi Cadwell Luc


a. Mengetahui tingkat
nyeri klien dalam menentukan tindakan selanjutnya




b. Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien
berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi
nyeri



c. Klien mengetahui tehnik distraksi dn relaksasi
sehinggga dapat mempraktekkannya bila mengalami
nyeri



d. Mengetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi
klien.



e. Menghilangkan /mengurangi keluhan nyeri klien


2. Cemas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan klien tentang penyakit dan prosedur tindakan
medis (irigasi/operasi)

Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang

Kriteria :

- Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola
kopingnya

- Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang
dideritanya serta pengobatannya.


INTERVENSI RASIONAL


INTERVENSI

RASIONAL

a. Kaji
tingkat kecemasan klien

b. Berikan kenyamanan dan
ketentaman pada klien :


- Temani klien

- Perlihatkan rasa empati( datang dengan menyentuh
klien )

c. Berikan penjelasan
pada klien tentang penyakit yang dideritanya perlahan,
tenang seta gunakan kalimat yang jelas, singkat
mudah dimengerti

d. Singkirkan stimulasi
yang berlebihan misalnya :

- Tempatkan klien diruangan yang lebih tenang

- Batasi kontak dengan orang lain /klien lain
yang kemungkinan mengalami kecemasan


e. Observasi tanda-tanda
vital.

f. Bila perlu , kolaborasi
dengan tim medis

a. Menentukan tindakan
selanjutnya

b. Memudahkan penerimaan
klien terhadap informasi yang diberikan

c. Meingkatkan pemahaman
klien tentang penyakit dan terapi untuk penyakit
tersebut sehingga klien lebih kooperatif

d. Dengan menghilangkan
stimulus yang mencemaskan akan meningkatkan ketenangan
klien.

e. Mengetahui perkembangan
klien secara dini.


f. Obat dapat menurunkan tingkat kecemasan klien


3. Jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan obtruksi (penumpukan secret hidung)
sekunder dari peradangan sinus

Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret (seous,purulen)
dikeluarkan

Kriteria :

- Klien tidak bernafas lagi melalui mulut

- Jalan nafas kembali normal terutama hidung




INTERVENSI RASIONAL


INTERVENSI

RASIONAL

a. kaji
penumpukan secret yang ada

b. Observasi tanda-tanda
vital.


c. Koaborasi dengan tim
medis untuk pembersihan sekret

a. Mengetahui tingkat
keparahan dan tindakan selanjutnya

b. Mengetahui perkembangan klien sebelum dilakukan
operasi

c. Kerjasama untuk menghilangkan penumpukan secret/masalah
4. Gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus makan
menurun sekunder dari peradangan sinus

Tujuan : kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi

Kriteria :


- Klien menghabiskan porsi makannya

- Berat badan tetap (seperti sebelum sakit ) atau bertambah


INTERVENSI RASIONAL

INTERVENSI

RASIONAL

a. kaji
pemenuhan kebutuhan nutrisi klien

b. Jelaskan pentingnya makanan bagi proses penyembuhan

c. Catat intake dan output
makanan klien.

d. Anjurkan makan sediki-sedikit tapi sering

e. Sajikan makanan secara
menarik


a. Mengetahui kekurangan
nutrisi klien


b. Dengan pengetahuan yang baik tentang nutrisi
akan memotivasi meningkatkan pemenuhan nutrisi

c. Mengetahui perkembangan pemenuhan nutrisi klien

d. Dengan sedikit tapi sering mengurangi penekanan
yang berlebihan pada lambung

e. Mengkatkan selera makan klien

5. Gangguan istirahat dan tidur
berhubungan dengan hidung buntu, nyeri sekunder dari
proses peradangan

Tujuan : klien dapat istirahat dan tidur dengan nyaman


Kriteria :

- Klien tidur 6-8 jam sehari

INTERVENSI RASIONAL


INTERVENSI

RASIONAL

a. kaji
kebutuhan tidur klien.

b. ciptakan suasana yang nyaman.

c. Anjurkan klien bernafas lewat mulut

d. Kolaborasi dengan tim medis pemberian obat


a. Mengetahui permasalahan
klien dalam pemenuhan kebutuhan istirahat tidur


b. Agar klien dapat tidur dengan tenang

c. Pernafasan tidak terganggu.

d. Pernafasan dapat efektif kembali lewat hidung


DAFTAR
PUSTAKA
Doenges, M. G. Rencana Asuhan
Keperawatan, Edisi 3 EGC, Jakarta 2000

Lab. UPF Ilmu Penyakit Telinga,
Hidung dan tenggorokan FK Unair, Pedoman diagnosis dan
Terapi Rumah sakit Umum Daerah dr Soetom FK Unair, Surabaya


Prasetyo B, Ilmu Penyakit THT, EGC Jakarta

Tidak ada komentar: